Gerakan awal pada tari ronggeng bugis. Gerakan ini dilakukan dengan kaki berjalan arah memutar dan salah satu tangan mengurai sampur ke arah samping. Hal ini sebagai gambaran para pasukan Kasultanan Cirebon yang pergi menyamar dengan menari untuk melaksanakan perintah Sunan.
Gerakan ini berarti melihat dari kejauhan. Gerakan ini ditarikan sebagai ungkapan rasa ingin tahu para pasukan Cirebon terhadap prajurit Galuh Pajajaran.
Gerakan ini dilakukan dengan kaki berjalan dan tangan kanan lurus kesamping digerakan naik turun secara bergantian. Gerakan ini sebagai gambaran pasukan Cirebon yang berusaha tetap menari agar tidak dicurigai musuh.
Gerakan ini mengayunkan tangan. Pada tari Ronggeng Bugis ragam lenggang merupakan salah satu gerakan yang menceritakan para prajurit Cirebon yang merayu para prajurit Galuh Pajajaran.
Gerakan ini berarti mengintip, punggung agak dibungkukkan lalu pandangan menengok kesamping sambil tangan disimpan dipinggang. Gerakan ini dilakukan sebagai ekspresi dari para pasukan yang sedang mengintai gerak gerik lawan.
Uliran dilakukan dengan kaki berjalan dan tangan kiri menekuk didepan dada, tangan kanan menekuk ke atas sambil membalikkan telapak tangan secara bergantian. Gerakan ini menggambarkan para pasukan Cirebon yang menggoda pasukan Galuh Pajajaran.
Gerakan ini dilakukan dengan kedua kaki meloncat kemudian melongokkan kepala kenan dan ke kiri. Gerakan ini menggambarkan bahwa pasukan Cirebon memanfaatkan kesempatan demi keberhasilan misi mereka.
Dedengulan dilakukan secara berpasangan dengan bergantian menyentuhkan lutut dan kepala saling melakukan longkok. Gerakan ini menggambarkan pasukan Cirebon yang berhasil mendekati pasukan Galuh Pajajaran.
Gerakan ini dilakukan dengan berjalan maju secara perlahan dengan kedua lengan membuka lebar ke depan. Gerakan ini menggambarkan kewaspadaan pasukan Cirebon dalam menjalankan misi Kasultanan.
Grubugan dilakukan dengan membalikkan badan dan menggoyangkan pinggul kearah lawan, maksud dari gerakan ini seolah-olah mengejek lawan.
Gerakan ini dilakukan dengan berjalan dan kedua tangan menjapit selendang, tangan kanan keatas dan tangan kiri agak kebawah.
Gerakan tari ini ditarikan dengan kedua kaki jinjit dan lari kecil-kecil kemudian berhenti dengan posisi kepala dan tangan longok. Arti dari gerakan ini adalah untuk memata-matai musuh dari berbagai arah.
Gerakan ini dilakukan dengan kedua tangan menyilang buka secara bergantian dengan berjalan ditempat.
Ditarikan dengan berjalan dan kedua tangan yang mengayun secara bergantian. Geraan ini diartikan sebagai para prajurit yang ingin menggoda prajurit musuh dengan keluwesannya.
Silir merupakan gerakan ucapan selamat tinggal dalam panggung, namun seolah bisa meipu penonton karena tarian ini yang sifatnya hiburan.
Ditarikan dengan kedua tangan melebarkan rok kesamping dan kaki ditapakkan kedepan secara bergantian. Gerakan ini menggambarkan para prajurit Cirebon yang percaya diri saat menyamar sebagai wanita.
Gerakan ini merupakan gerakan improvisasi dari penari yang gerakannya bermakna gembira, karena gerakan ini merupakan gerakan penutup.
sumber dari :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.uny.ac.id/27759/1/Bernadeta%2520Ajeng%2520Wahyuningrum%252009209241041.pdf&ved=2ahUKEwjxhOyo2eHmAhWOIbcAHYdPAC0QFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw0HNNRg1dQWSQtF5Tfg0a6L
https://images.app.goo.gl/F2YdSeGRYqK9BELfA
0 Komentar